MENGENAL PRIBADI PESERTA DIDIK
Oleh: Ag. Budi Susanto, S.Pd.
Tugas guru tidak hanya sebatas memberikan pengajaran secara akademik sesuai dengan kurikulum semata. Akan tetapi, guru memiliki tanggungjawab yang kompleks, termasuk bagaimana mengembangkan kepribadian dan bakat masing-masing anak didik untuk mencapai kemajuan.
Oleh karena itu, mestinya keberhasilan guru tidak hanya diukur dari selesai tidaknya guru menyelesaikan target ajar sesuai kurikulum, tetapi juga seberapa jauh kwalitas output yang dihasilkannya. Materi yang diajarkan sesuai dengan target belum tentu menjamin keberhasilan para siswa. Namun karena dibenturkan dengan Ujian Nasional guru harus berlari mengejar materi.
Pendekatan Personal dan Intensif
Untuk mencapai peran guru yang ideal tersebut, salah satu hal yang harus dilakukan guru terhadap anak didik adalah kemauan memperhatikan secara personal dan intensif. Hal ini dilakukan agar kita dapat mengetahui kepribadian dan keunikan setiap anak didik. Dengan demikian kita dapat mengarahkan perkembangan keunikan masing-masing anak didik Berkembangannya keunikan dari masing-masing anak didik ini mempunyai tujuan agar mereka mempunyai bekal yang cukup untuk menghadapi kehidupan nyata di dalam masyarakat.
Pada prinsipnya, pendidikan bukan hanya bertujuan untuk mencetak output yang pintar dan cerdas saja. Lebih dari itu, pendidikan juga mengusung tanggungjawab untuk menelorkan output yang pintar sekaligus baik dan berbudi. Untuk sampai ke arah itu, maka kita harus mengenal masing-masing anak didik.
Pengenalan masing-masing anak didik ini sangat penting agar secara pribadi kita dapat dekat dengan mereka. Adanya kedekatan kita dengan para anak didik akan menciptakan suatu kondisi yang baik sehingga proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan lancar.
Kontak dengan Anak Didik
Langkah awal yang bisa kita tempuh untuk mengenal anak didik , misalnya bagaimana guru dapat mengenal dengan baik nama msaing-masing anak didik. Memang hal ini terkesan sepele dan mudah dilakukan, padahal sebetulnya berawal dari sini maka pendekatan guru terhadap anak didik dalam rangka proses pendidikan itu dapat berlangsung dengan baik. Dalam hal ini guru harus melakukan kontak dengan anak didik, yang bisa dilakukan secara formal maupun informal. Akan tetapi pendekatan semacam ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dalam hal ini dedikasi dan totalitas kita sebagai guru benar-benar ditantang.
Dengan mengenal baik nama-nama peserta anak didik, kita sudah menciptakan suatu kondisi pengajaran yang kondusif. Kondisi tersebut selain mendorong anak didik semakin dekat dengan guru, anak didik juga merasa diperhatikan. Pada gilirannya, anak didik akan terdorong untuk mengenal guru sehingga tercipta suasana yang saling mengenal. Mereka tidak lagi menganggap kita sebagai guru yang galak, kolot, yang menakutkan, guru yang menyulitkan dan sebagainya.
Sering kita mendengar dari anak didik bahwa pelajaran matematika, kimia, fisika dan bahasa inggris menakutkan dan dianggap sulit oleh anak didik. Anggapan ini akan luntur bersama dengan situasi persahabatan yang telah tercipta. Dan bisa jadi sebaliknya, pelajaran tersebut justru bisa menjadi pelajaran yang cukup mengasyikan.
Sekali lagi, mengenal anak didik sangat diperlukan karena dalam proses belajar mengajar tidak hanya berupa pembelajaran bersifat akademik saja. Tetapi dalam proses belajar mengajar juga memuat tugas yang lebih tinggi, yakni membentuk kepribadian anak didik atau memanusiakan manusia muda (meminjam istilah Pendidikan Humanistik). Kalau kita tidak mengenal masing-masing anak didik bagaimana mungkin kita bisa membentuk pribai mereka?
*) Guru SMA Pangudi Luhur ”St Louis IX” Sedayu
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
Tidak ada komentar:
Posting Komentar