Senin, 28 November 2011

MENUMBUHKAN RASA OPTIMISME PADA SISWA

Oleh: Ag. Budi Susanto, S.Pd.

Posisi guru sangatlah strategis dalam dalam meningkatkan kwalitas pendidikan. Untuk mencapai hal tersebut maka profesionalitas guru haruslah selalu ditingkatkan. Peningkatan profesionalitas guru dapat dilakukan denganberbagai macam. Misalnya pemerintah mengadakan program sertifikasi bagi guru. Para guru yang berhak menyandang sebagai guru profesional harus melalui tahapan dengan uji portofolio maupun jalur pendidikan.

Idealnya guru yang sudah memiliki gelar guru profesional tentunya harus banyak perubahan dalam menjalani profesinya. Mereka harus sungguh-sungguh memiliki kemampuan mengajar yang lebih baik. Walaupun pada prisipnya keberhasilan pendidikan juga salah satunya ditentukan oleh siswa sendiri.

Agar para siswa sungguh menyadari akan tujuan mereka belajar salah satu yang bisa kita tanamkan pada diri mereka adalah penanaman rasa optimisme bagi mereka. Ketika mereka memiliki rasa optimisme yang kuat jelas keberhasilan mereka akan lebih baik. Mereka menatap masa depan yang lebih baik, mereka belajar memiliki harapan kelak akan menjadi orang yang berhasil.

Kembali kita tengok pesan para orangtua kepada anaknya ketika menempuh pendidikan. “Kamu harus jadi orang yang lebih berhasil dari pada orang tuamu!” Ketika orang tuanya sebagai buruh tani maka diharapkan anaknya jadi pemilik pertanian. Ketika orang tuanya sebagai pesuruh anaknya diharapkan bisa jadi tata usaha atau guru. Gambaran tersebut sebenarnya kalau kita kritisi sungguh orangtua sangat kuat menanamkan rasa optimisme bagi para anaknya.

Lalu bagaimana seorang guru dalam menanamkan rasa optimisme kepada para siswanya? Siswa kita datang dari berbagai latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Mereka ada dari keluarga kaya dan terpandang tetapi juga ada dari keluarga yang kurang mampu. Bagi mereka yang dari keluarga terpandang atau orangtuanya kaya fasilitas terpenuhi seolah untuk mencapai suatu perubahan akan mudah. Mereka memiliki kesempatan menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Namun tentuya tidak jarang ada diantara mereka yang tidak menyadari akan dukungan dari orangtuanya.

Guru yang bijaksana harus mampu menyadarkan mereka akan pentingnya belajar. Kekayaan orangtua tidak selamanya akan menjamin masa depannya. Siswa harus sungguh-sungguh mempersiapkan dari sekarang untuk masa depannya. Belajar adalah tugas utamanya tanpa itu masa depan yang lebih baik tidak akan tergapai.

Sedangkan bagi siswa yang dari keluarga yang kurang mampu atau kemampuan akademik siswa yang kurang, tugas guru untuk menanamkan rasa optimisme sangatlah diharapkan. Kita harus selalu memberikan motivasi kepada mereka bahwa masalah kekayaan dan fasilitas yang serba lengkap belum tentu menjamin masa depan. Kemauan siswa untuk belajar dan belajar adalah modal utama keberhasilan hidup. Dengan fasilitas terbatas bukanlah penghambat keberhasilan dalam belajar untuk masa depan. Misalnya guru berusaha menguatkan mereka dengan memberikan contoh-contoh tokoh yang berhasil dari keluarga yang sederhana. Tentunya banyak tokoh nasional atau dunia yang berhasil berangkat dari keluarga tidak mampu.

Bagi siswa yang kurang bagus dalam bidang akademik sangatlah penting untuk selalu kita tanamkan rasa optimisme kepada mereka. Kita jangan sekali-sekali mengatakan kata bodoh, tolol, dan sebaginya. Kata-kata tersebut akan mematikan semangat mereka. Mungkin akan lebih baik kalau kita mengatakan kamu hanya kurang semangat dalam belajar atau coba kamu belajar lebih giat lagi. Dengan kata-kata tersebut siswa akan merasa bahwa dirinya dimanusiakan. Hal ini akan berpengaruh dalam semangat belajar mereka.

Seorang guru yang mampu memberikan motivasi kepada para siswanya dalam belajar tentunya siswa akan memandang bahwa masa depannya ditentukan dari dirinya sendiri, merekalah layak sebagai guru yang profesional. Siswapun akan merasa senang dengan guru. Maka tugas kita yang lain sebagai guru mengajarkan ilmu pengetahuan akan mudah diserap oleh para siswa. Siswa akan memiliki semangat belajar yang bagus. Keberhasailan dalam proses belajar mengajar akan tercapai dengan maksimal. Semoga!!!!!!!!!!!!!!!!!

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

Ag. Budi Susanto, S.Pd.

Guru SMA PL ”St Louis IX” Sedayu

Jln Wates KM 12 Sedayu Bantul Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar