Jumat, 08 Februari 2013

PUISI SENJA


ANTOLOGI SENJA I  (Ag Budi Susanto, S.Pd. Guru SMA PL Sedayu)

KETIKA SENJA MASIH JAUH

Panas..............
Serasa diantara bara kehidupan,
Keringatpun mengalir deras,
Mengairi pematang setiap kehidupan.

Para insan selalu menantikan,
Kehadiran senja......
Dengan bekal sebuah kesetiaan.

Namun.....
Apakah senja mau datang?
Membawa sebuah kebahagiaan,
Membawa sebuah pengharapan.

Tanpa mendung yang mengirimu,
Tanpa hujan yang menemanimu.

 

KETIKA SENJA BEGITU INDAH

Tanpa mendung yg menyelimutimu,
Tanpa hujan yg menemani datang.
Senja begitu indah mendatangi para insan.

Senja yg kian indah pancarkan kecerahan.

Bisakah engkau selalu cerah,
Bisakah engkau selalu menampakkan diri,
Pada setiap menjelang malam?

Kecerahanmu....
Keindahanmu....
Membuat para insan tak but...uhkan Payung,
Dalam setiap langkah bersamamu.
Senja.........................

KETIKA SENJA TAK BEGITU INDAH

Mendung............Hujan.............
Membuat senja datang tak begitu indah,
Membuat senja tak sedap dipandang.

Sang katak hanya terlelap dalam tidurnya,
Berselimut dengan kepasrahan hati.
Ia enggan menyuarakan suara nan indah.

Akankah senja setiap hadir...
Dengan wajah yang begitu indah,
Tertutup ...mendung dan hujan.

Ya....Senja,
Walau dlm bentuk apapun kau moga tetap sbg senja.

 

KEPADA SENJA
Apakah engkau akan tetap hadir?
Apakah engkau tetap nampak begitu indah,
Tanpa tertutup mendung atau bahkan hujan.
Senja......
Kehadiranku membuat para insan menjadi terhibur,
Membuat para insan menjadi penuh semangat.
Membuat para insan penuh percaya,
Akan sebuah senja yang penuh hara

 

 

 

 

 

 

 

MENANTI SENJA

Angin ................
Halilitar.............
Hujan rintik.................
Datang seiring menuju senja.

Daun-daun kejujuran,
Terbawa kencangnya angin.
Berceceran.................
Berserakah...................
Di seluruh ruang-ruang kehidupan.

Senja.........
Hadirmu mencekam,
Membuat setiap insan merinding,
Membuat setiap insan penuh kekawatiran.
Senja hadirmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar